Dunia sempat terguncang akibat salah satu kasus yang terjadi di Manchester, Inggris.
Kasus yang di lakukan oleh salah satu Warga Negara Indonesia membuat dirinya menjadi trending topik selama berbulan-bulan.
Tentunya hal tersebut membuat malu Warga Indonesia, bahkan keluarga maupun teman-teman sang pelaku menjadi sangat marah akan tindakan yang di lakukan oleh dirinya.
Lantas apa sich yang di lakukan oleh pelaku sehingga membuat dunia terguncang dan terus menerus memberitakan hal tersebut? Nama sang pelaku adalah Reynhard Sinaga yang saat ini telah berusia 36 tahun, ia melakukan pelecahan seksual terhadap pria dengan korban terbesar sepanjang sejarah.
Reynhard Sinaga melancarkan aksinya sejak tahun 2007 dengan mengajak korbannya untuk mabuk dan kemudian membius mereka, Reynhard yang merupakan salah satu sarjana kedokteran menggunakan mephedrone, methamphetamine ataupun gamma-hydroxybutyrate sebagai obat bius yang di campurkan dengan minuman keras.
Kasus Reynhard Sinaga menelan korban sampai mencapai 195 orang dan yang menjadi herannya sang korban bahkan tidak mengetahui bahwa dirinya merupakan salah satu korban.
Kasus tersebut membuat pengadilan Inggris menjatuhkan hukum seumur hidup untuk Reynhard Sinaga serta membuat dirinya menjadi pemecah rekor korban pemerkosaan terhadap lelaki.
Metode pencampuran obat bius dan minuman keras biasanya di sebut sebagai metode Chemsex. Chemsex sendiri sudah sangat terkenal di belahan Barat sana, metode ini dapat membuat seseorang tidak menyadarkan diri, ataupun malah membuat seseorang lebih bergairah dan tidak dapat mengontrol nafsunya untuk berhubungan sex.
Efek yang di dapatkan oleh pelaku boleh di katakan sangatlah banyak, dengan menggunakan obat-obatan sang pelaku dapat lebih percaya diri dalam melakukan aksinya, bahkan dalam beberapa kasus sang pelaku dapat stamina yang tinggi dan membuat kerja otak semakin baik.
Lantas efek buruknya adalah sang pelaku menjadi paranoid, kebergantungan, detak jantung yang cepat, halusinasi dan bahkan overdosis yang bisa menyebabkan kematian.
Kasus Reynhard Sinaga tentunya membuat para korbannya mengalami trauma serta depresi yang sangat dalam. Dimana seseorang yang bahkan telah di lecehkan tidak mengetahui bahwa dirinya telah mendapat perlakukan pelecahan.