Pilihan penggunaan margin untuk trading sudah banyak ditawarkan oleh platform-platform investasi.
Mulai dari forex, crypto hingga saham, banyak sekali platform yang menawarkan penggunaan margin.
Penggunaan margin memang dapat membuat keuntungan trading menjadi lebih cepat dan besar.
Bayangkan, siapa yang tidak tergiur?
Margin trading adalah utang, ini seperti 2 mata pisau
Margin adalah utang. Dengan adanya pinjaman, anda dapat trading 3x hingga 10x capital yang anda punya (tergantung platformnya).
Tentu saja keuntungannya pun akan lebih besar juga lebih cepat.
Begitu juga dengan kerugiannya.
Margin trading sangat spekulatif, anda belum tentu siap dengan konsekuensinya
Trading harian, tanpa margin, itu saja sudah merupakan kegiatan yang spekulatif, apalagi ditambah utang?
Pergerakan market yang kecil saja dapat menyebabkan badai pada portfoliomu jika kamu trading menggunakan margin.
Belum lagi ada hitungan bunganya jika kalian menggunakan margin di saham.
Warren Buffett sendiri sangat anti berinvestasi menggunakan utang.
Memang, ada banyak hedge fund besar yang menggunakan utang untuk menambah returnnya, tapi mereka kan punya ilmu dan perhitungan sendiri.
Hedge fund memiliki hitung-hitungan statistik canggih (di luar sekedar analisa teknikal) yang memungkinan mereka menggunakan margin.
Itupun banyak yang gagal dan mengalami capital loss.
Kamu belum tentu punya team, tools, software, koneksi, dan strategi yang sama seperti hedge fund tersebut.
Banyak trader menggunakan margin hanya untuk menambah unsur gambling dalam berinvestasi saham.
Dengan begitu sangat bisa dipastikan bahwa diri anda ketika terjun kedunia saham harus siap semua seperti salah satunya adalah siap dana, dengan begitu anda tidak perlu lagi memikirkan darimana harus mencari dana tersebut.
Dan lagi sangat disarankan untuk anda ketika berinvestasi dengan menggunakan uang dingin, uang dingin disini berarti dimana uang yang anda gunakan tidak akan digunakan dalam waktu yang lama alias uang yang tidak terpakai.
Kemudian juga anda harus memastikan bahwa diri anda tidak menggunakan semua uang anda untuk membeli saham, karena saham itu tidak terduga terkadang bisa naik dan juga bisa turun, kembali lagi ke kemampuan anda dalam berinvestasi.