Ketika berbicara investasi reksadana saham, kita diajarkan untuk membiasakan berinvestasi dengan metode investasi berkala (dollar cost averaging) untuk horizon investasi jangka panjang.
Di sisi lain ketika kita berbicara investasi saham langsung pemahaman yang sering kita dapatkan adalah mainnya harus cepat harus Gesit dan harus bermain jangka pendek saja
Apakah Reksadana saham dan membeli saham langsung adalah dua investasi yang berbeda Kenapa orang memperlakukan cara berinvestasi yang sangat berbeda seperti memiliki dua kutub yang berlainan
Kedua pilihan ini sudah pasti merupakan instrumen investasi yang sama hal yang berbeda adalah karena dalam berinvestasi saham terdapat satu faktor krusial yang jarang dirasakan oleh investor Reksadana yaitu masalah psikologis investor, Psikologis dalam menghadapi Rollercoaster pergerakan harga saham membeli ketinggian menjual terlalu cepat kehilangan kesempatan dan lainnya yang membuat mood investor menjadi naik turun begitu drastis
Perasaan Gagal karena tidak mampu mengoptimalkan fluktuasi harga saham yang membuat investor saham menjadi semakin terobsesi untuk memperbaiki semua kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat ingin menjadi lebih cepat lebih lincah lebih agresif yang pada akhirnya justru Malah semakin membahayakan investor tersebut
Apakah salah bila berinvestasi saham langsung? Tentu saja tidak bila sudah memiliki bekal yang cukup baik berinvestasi saham langsung dapat memberikan potensi imbal hasil yang jauh lebih tinggi daripada Reksadana namun tidak boleh dikesampingkan adalah Resiko yang dihadapi karena psikologis investor sangatlah diuji dan faktor tersebut merupakan tantangan yang sulit
Dalam olahraga kita sering mendengar orang yang memiliki mental juara merupakan yang membedakan pemenang dengan yang kalah seperti halnya dalam olahraga mentalitas merupakan faktor yang sangat dominan yang menentukan investor yang sukses Dengan investor yang tegar bahkan tentang menjadi tidak memiliki perasaan menghadapi setiap kondisi pasar
Tapi tenang bagaimana Dapat tetap rasional dan objektif ketika kondisi menjadi irasional ataupun sedang dalam posisi sulit
Nah itu dia alasan kenapa anda harus memulai berinvestasi di reksa dana terlebih dahulu dari pada terjun langsung ke saham.