Ketakutan adalah emosi yang alami dan kuat dan memicu respons tubuh untuk melawan atau melarikan diri. Ketika seseorang terkejut, dia menjadi lebih waspada terhadap kemungkinan ancaman atau bahaya. Ancaman fisik dan fisiologis dapat menyebabkan kecemasan. Selain itu, kecemasan juga bisa menjadi gejala masalah psikologis seperti serangan panik, kecemasan sosial, fobia, hingga gangguan stres pascatrauma.
Bagaimana cara menghilangkan rasa cemas yang berlebihan?
Ada kalanya rasa takut menyerang begitu tiba-tiba sehingga Anda tidak tahu harus berbuat apa. Namun ada juga ketakutan yang perlahan muncul, seperti ketakutan akan kematian atau masa depan. Saat situasi seperti ini muncul, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Bernfas secara teratur
Kecemasan membuat pikiran Anda keruh dan napas Anda tersedak. Di saat seperti ini, jangan coba-coba melawan rasa takutmu, tapi rasakan perasaan yang muncul. Akui bahwa Anda takut dan panik.
Hadapi rasa takut tersebut
Apa pun yang memicu rasa takut Anda, jangan mencoba melarikan diri. Semakin Anda mencoba untuk menghindarinya, semakin besar rasa takutnya. Dengan menghadapi sumber ketakutan Anda, rasa takut Anda secara bertahap akan hilang.
Misalnya, jika Anda takut anjing, Anda dapat mencoba mengelus anjing jinak milik orang lain. Jika Anda melakukannya, ketakutan Anda terhadap anjing akan hilang.
Berpikir positif
Kecemasan bisa muncul dari pikiran negatif. Oleh karena itu, selalu berusaha untuk berpikir positif. Bayangkan semuanya akan baik-baik saja. Sebagian besar hal yang kita takutkan tidak terjadi lebih sering daripada tidak.
Beristirahat yang cukup
Jika Anda khawatir tentang masa depan dan khawatir tentang pikiran Anda, lakukan hal-hal sederhana seperti cukup tidur, makan sehat, dan berolahraga secara teratur. Hal-hal sederhana ini dapat membantu mengurangi rasa takut dan cemas dari pikiran Anda.
Kapan Anda harus ke dokter?
Tanda-tanda kecemasan yang harus dipantau oleh seorang profesional adalah ketika mengganggu aktivitas sehari-hari. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium untuk mengetahui apakah ketakutan dan kecemasan tersebut terkait dengan kondisi medis tertentu atau tidak.
Selanjutnya, dokter akan menanyakan gejalanya, seperti kapan Anda mulai merasakannya, intensitasnya, dan situasi pemicunya. Tergantung pada kondisinya, dokter mungkin menerima diagnosis, seperti masalah kecemasan atau fobia.