Kabar terbaru terkait kasus prostitusi online yang menjerat Vanessa Angel kembali mencuat. Kali ini kesaksian terbaru terkuat dari Intan Permatasari Winindya Chasanovri yang lebih akrab dipanggil Nindy. Menurut kesaksian Nindy, Vanessa Angel sempat mendapatkan tawaran untuk menemani seorang menteri, namun Vanessa menolak karena tidak melayani jasa kencan.
Dalam dakwaan yang dibacakan oleh Jaksa Penuntut Umum Winarko dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri Surabaya, Vanessa Angel mendapatkan tawaran untuk “mimican” atau minum-minum cantik bersama menteri. Namun ia menolak dan meminta langsung “ngamar”.
Kronologinya seperti ini, pertama-tama Nindy dihubungi oleh Tentri Novanta pada tanggal 23 Desember 2018. Pada kesempatan itu, Tentri mempertanyakan terkait ketersediaan Vanessa untuk menemani kliennya yang ternyata adalah seorang menteri.
Nindy sendiri tidak mengenal Vanessa secara langsung, karena itu ia meminta temannya yang bernama Fitriandri. Tidak lama setelah dihubungi, Fitriandri menjelaskan jika Vanessa tidak menerima job untuk makan malam atau sekedar kencan, Vanessa hanya mau melayani jika langsung “ngamar”.
Pada saat yang sama, Fitriandri juga memberikan informasi terkait tarif untuk “booking” Vanessa Angel, yakni 60 juta rupiah belum termasuk transport.
“Harga yang dipatok untuk membooking VA itu 60 juta untuk short time plus tambahan tiket PP kelas bisnis dengan membawa asisten. DP nya setengah harga dan dilunasi ketika VA sudah landing,” ungkap Winarko.
Setelah menyanggupi persyaratan tersebut, Tentri akhirnya mengirimkan uang sebanyak 20 juta rupiah beserta tiket PP Jakarta-Surabaya kepada Nindy dan diteruskan ke rekening Fitriandri. Naas, sesaat setelah pelunasan, Vanessa Angel justru tertangkap pihak berwajib.
Nindy akhirnya turut diamankan pada tanggal 16 Januari 2019 silam di rumah kontrakannya di Cluster Serua Mansion, Pamulang, Tangerang Selatan.